Budidaya Sapi Perah

Sama hal nya dengan Sapi Pedaging, sapi perah sudah sangat dikenal oleh masyarakat karena susunya dapat dikonsumsi oleh segala umur. Susu sapi adalah sumber pangan yang sangat sempurna dan tinggi kandungan gizinya sebagai sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Budidaya Sapi Potong (Penggemukan Sapi)

Sehubungan dengan Perkembangan penduduk yang semakin hari semakin bertambah banyak maka kebutuhan akan makanan terutama Susu dan Daging semakin bertambah.

Budidaya Bunga Krisan

Krisan Merupakan Tanaman Bunga Hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon).

Budidaya Jamur Tiram

Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat perlu diperhatikan agar pelaku usaha benar-benar memahami sehingga lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.

Budidaya Domba Garut (Ovies Aries)

Domba Garut, Ovies Aries, sesuai namanya, pertama kali dikembangkan di wilayah Kabupaten Garut, tepatnya di daerah Limbangan. sekarang domba garut telah menyebar di seluruh provinsi Jawa Barat.

Friday, 9 December 2016

Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya

Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya |Seba Budidaya| ~  Mencangkok merupakan teknik pembiakan atau perbanyakan tanaman dengan cara melukai (mengelupas bagian kulit) dari tanaman dengan tujuan agar akar dapat tubuh pada daerah sekitar luka tersebut, mencangkok ini merupakan teknik budidaya yang paling instan dan juga dapat mempertahan kan sifat dan karakter tanaman induknya misalnya kita memiliki pohon mangga yang memiliki buah yang besar dan manis, dengan menggunakan metode cangkok ini kita dapat mempertahankan sifat dari pohon mangga induknya tersebut, sehingga kita dapat memperoleh anakan atau generasi pohon mangga yang berbuah besar dan manis.




Akan tetapi dalam melakukan teknik budidaya cangkok ini harus dilakukan dengan bijak karena apabila kita terlalu banyak mencangkok tanaman tersebut maka akan mengakibatkan tanaman induknya menjadi sakit karena makanan yang dimasak di daun (Fotosintesis) tidak disalurkan ke seluruh bagian tanaman akan tetapi digunakan sebagai bahan dalam pembentukan akar dari cangkokan tersebut, ketika kita hendak mencangkok tanaman ada beberapa hal yang harus di perhatikan diantaranya adalah Umur tanaman, Ranting yang akan dicangkok dan bahan yang di pergunakan. Pada artikel Serba Budidaya sebelumnya kami telah membahas tentang cara Okulasi tanaman untuk lebih jelasnya dapat sobat baca DISINI.
pada kesempatan kali ini Serba Budidaya akan membahas tentang Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya adalah sebagai berikut :

A. Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya ~ Alat-alat yang dibutuhkan

Ketika kita hendak mencangkok tanaman ada beberapa peralatan yang harus kita siapkan diantaranya adalah :
  1. Sabut Kelapa atau bisa juga menggunakan Plastik bening
  2. Tanah yang mengandung unsur hara yang baik
  3. Pisau khusus Okulasi atau dapat juga menggunakan pisau dapur akan tetapi harus tajam agar luka sayatan rapih dan kulit tidak terkoyak
  4. Perangsang akar (Rottone F) atau sejenisnya.
  5. Tali rafia atau tali lainnya.
  6. Air

B. Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya ~ Memilih Ranting yang akan di Cangkok.

Sebelum melakukan tahapan cangkokan memilih ranting yang akan dicangkok merupakan hal yang sangat penting, karena apabila ranting yang di cangkok belum memiliki daging yang kuat maka hasil cangkokan tidak akan tumbuh dengan baik bahkan akan mengakibatkan ranting yang dicangkok tersebut membusuk, jadi dalam memilih ranting yang akan di cangkok harus yang sudah memiliki daging pohon yang kuat dan berdaun lebat.

C. Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya ~ Proses Mencangkok

Setelah kita telah mendapatkan ranting yang sesuai dengan kriteria maka langkah selanjutnya adalah mencangkok ranting tersebut, untuk cara mencangkok tanaman beserta gambarnya adalah sebagai berikut :

  1. Pertama-tama Batang / Ranting pohon yang akan kita cangkok kita kupas melingkar kulit luarnya sepanjang 15 cm dengan menggunakan pisau yang tajam dan telah di sterilkan.
  2. Setelah kulit batang terkelupas langkah selanjutnya adalah membersihkan lendir yang menempel pada daging ranting tersebut, hal ini bertujuan agar batang tidak mengalami pembusukan.
  3. Oleskan perangsang akar pada batang yang telah terkelupas tersebut secara merata.
  4. langkah selanjutnya dalah menempelkan tanah yang mengandung kompos dan kemudian kita bungkus menggunakan serabut kelapa atau bisa juga kita bungkus menggunakan plastik yang sudah kita lubangi
  5. Tahap terahkir mencangkok yaitu menyiram cangkokan yang telah di bungkus tersebut, dan lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan. 
  6. Lakukanlah pengamatan secara berkala selama kurang lebih 2-3 bulan, jika akar yang tumbuh telah dirasa cukup kuat untuk menopang dirinya sendiri maka segera lah potong bagian yang dicangkok tadi kemudian siapkan media tanam seperti polybag atau pot.
Demikian lah penjelasan mengenai Cara Mencangkok Tanaman Beserta Gambarnya, semoga dapat menambah ilmu tentang bagaimana cara untuk memperbanyak tanaman secara generatif. terimakasih 

Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik

Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik |Serba-Budidaya| ~ Hidroponik merupakan suatu sistem penanaman tanaman dengan media air sebagai media tanamnya jadi tidak seperti penanaman tanaman pada Pertanian pada umum nya yang menggunakan tanah sebagai Media Tanam akan tetapi Hidroponik ini menggunakan air sebagai media tumbuh bagi tanaman. lalu bagai mana tanaman bisa tumbuh tanpa tanah ??? Jawaban nya sangat lah mudah karena selama ini tanah hanyalah penyangga dan sebagai pelarut dari Unsur hara atau Nutrisi yang nantinya akan diserap Oleh tanaman dengan begitu Fungsi tanah dapat kita ganti dengan media lain. Cara menanam sayuran dengan cara hidroponik ini sangatlah mudah karena  dengan sistem hidroponik ini tidak memerlukan tanah dan areal yang luas untuk menanam sayuran, sehingga sobat bisa menanam sayuran di areal pekarangan rumah meskipun tidak tersedia tanah.


Cara Menanam Sayuran Hidroponik

Dalam Teknik Penanaman Sayuran dengan Hidroponik terdapat beberapa cara penanaman dan sistem yang digunakan antara lain :

 1. Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik ~ Aeroponic

Sistem Aeroponic merupakan salah satu sistem Hydroponic yang paling canggih dari sistem Hidroponik lain juga dengan sistem ini petani akan mendapatkan hasil yang maksimal, cepat  dan higienis. Hal ini dimungkinkan karena pemberian larutan Hara dan Nutrisi untuk Tanaman diberkan dengan cara Disemprotkan dengan bentuk kabut asap yang akan langsung mengenai akar yang menggantung pada Media Tanam sehingga akan akan dengan mudah dan cepat menyerap Nutrisi dan hara yang banyak mengandung Oksigen. dan untukk penyiraman tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan Springkle sebagai alat untuk mengairi karena akar tanaman menggantung diatas media tanam.


2. Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik ~ Sistem Tetes (Drip System)

Sistem Tetes saat ini merupakan cara yang sering digunkanan karena system ini sangat sederhana yaitu dengan menggunakan Pompa yang sudah di set dengan timer untuk mengontrol Pompa, pada saat pompa hidup maka nutrisi akan diteteskan ke pada tanaman ytang telah diberikan media penopang tumbuh berupa sekam, gabus, Ziolit atau pasir sebagai penopang tumbuh.

 3. Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik ~ System NFT ( Nutrient Film Technique)

Sistem NFT ini merupakan sistem yang paling sering digunakan oleh kebanyakan orang yang menggunakan System Hydroponik karena sistem ini sangat lah mudah dilakukan, dan juga sistem ini cukup menggunakan Pompa sebagai alat untuk mengalirkan Nutrisi ke akar, jadi sistem yang dugunakan dalam NFT ini adalah dengan menggunakan Pipa Paralon yang dilubangi kemudian pada lubang tersebut di berikan Media Tanam untuk penopang tumbuh sayuran yang kita tanam kemudian untuk pemberian Nutrisi dan Air cukup dialirkan kedalam Pipa Paralon tersebut dengan menggunakan Pompa dan kemudian air yang dialirkan ke pipa tersebut kembali kedalam Penampungan dan begitu seterusnya.

4. Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik ~ Sistem EBB dan Flow System 

Sistem ini  bekerja dengan menggenangi wadah tempat penampungan nutrisi sampai dengan batas tertentu dan kemudian nutrisi tersebut dikembalikan kedalam wadah penampungan akan tetapi system ini sangat lah repot dan membutuhkan perhatian yang ekstra karena salah-salah tanaman tidak akan tubuh dengan normal dan sistem ini memerlukan Pompa yang dikoneksikan dengan timer agar waktu penggenangan nutrisi pada akar dapat diatur sedemikian rupa.

5. Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik ~ Sistem Water Culture

Sistem ini merupakan Sistem Hydroponik yang paling sederhana diantara sistem yang lainya karena penyangga tanaman yang digunakan cukup dengan media Styrofoam dan styrofoam tersebut berguna juga sebagai pengapung tanaman diatas nutrisi yang diberikan pada wadah, akan tetapi untuk sistem ini harus diberikan Aerator pada wadah. karena Aerator berfungsi sebagai Penyuplai Oksigen ke akar.

6. Cara Menanam Sayuran Dengan Hidroponik ~ Sistem Wick System

Sistem wick ini merupakan cara yang paling sederhana diantara kelima cara diatas karena sistem ini tidak memerlukan alat yang modern, cukup menggunakan sumbu yang terbuat dari Kain atau bahan lain nya yang dapat menyerap air dan nutrisi. sistem ini menggunakan styrofoam sebagai Media Tanam dengan diberikan Sumbu pada bagian bawah, sumbu berguna untuk menghantarkan Nutrisi ke akar tanaman sehingga tanaman tetap mendapatkan Oksigen karena akar tidak tergenang oleh nutrisi dan air yang diberikan.

Demikian lah ulasan tentang Cara menanam Sayuran secara Hydroponik semoga bermanfaat.Untuk anda yang ingin mengentahui jenis-jenis Media Tanam dapat anda liahat pada Postingan saya "Media Tanam Hidroponik" . Terimakasih

Tuesday, 6 September 2016

Jenis-jenis Lebah Madu

Lebah pasti semua sobat Serba budidaya sudah mengenalnya kan ? Lebah merupakan serangga yang sangat bermanfaat bagi mahluk hidup karena lebah ini memiliki/menghasilkan madu yang sangat bermanfaat khususnya bagi manusia, menurut para ahli Kesehatan madu ini memiliki berbagai khasiat dan kegunaan untuk manusia. Nahhh..... pada kesempatan kali ini Serba Budidaya akan sedikit mengulas tentang Jenis Lebah penghasil menghasilkan Madu.
Di Negara yang memiliki Iklim Tropis khususnya indonesia memiliki keanekaragaman Flora dan Fauna salah satunya adalah Lebah. Lebah merupakan serangga yang hidup berkoloni  yang dipimpin oleh ratu
Madu diperoleh lebah dari sari-sari bunga (Nektar) yang dikumpulkan lebah pekerja. yang kemudian dikumpulkan dalam sarang yang yang bertujuan untuk memberi makan sang ratu dan larva dari lebah tersebut.
Secara taksonomi, lebah madu ini merupakan kelas Insecta (Serangga) dari family Apidae dan genus Apis, yang dalam bahasa Inggris di sebut juga sebagai Honey Bee, di seluruh dunia terdapat 7 jenis spesies lebah madu, dan enam dari tujuh spesies lebah madu tersebut terdapat di Indonesia. Asia Tenggara dan Asia Selatan di yakini sabagai pusat penyebaran lebah madu. hanya satu spesies saja lebah yang bukan menjadi penghuni benua Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Klasifikasi  :  Kerajaan : Animalia. Filum : Anthropoda. Kelas : Insecta. Ordo : Hymenoptera. Family : Apidae. Genus : Apis. Spesies : ..............
Ketujuh Spesies Lebah Madu tersebut yaitu :

1. Jenis-jenis Lebah Madu --- Apis Andreniformis (Black Dwarf Honey Bee)

Jenis Lebah Madu ini merupakan Spesies asli dari Asia Tropis dan Sub Tropis, termasuk China Bagian Tenggara, India, Burma, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Filiphina. Di Indonesia jenis Lebah Madu ini banyak di jumpai di Pulau Jawa dan Kalimantan.

2. Jenis-jenis Lebah Madu --- Apis Cerana (Asiatic Honey Bee)

Jenis Lebah Madu ini tersebar di kawasan Asia Tenggara dan selatan dapat pula di temui di Cina, Pakistan, India, Korea, Jepang, Malaysia, NepalBangladesh, Papua Nugini, Kepulauan Solomo dan Indonesia. lebah jenis ini merupakan Spesies AsliPulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Lombok.

3. Jenis-jenis Lebah Madu --- Apis Dorsata (Lebah Madu Raksasa)

Jenis Lebah Madu yang satu ini marupakan penduduk asli Kawasan Asia Tenggara dan Selatan seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India, Nepal. di Indonesia Jenis Lebah ini hampir di jumpai di seluruh wilayah Indonesia kecuali di Papua Nugini.

4. Jenis-jenis Lebah Madu --- Apis Koschevnikovi (Lebah Madu Merah) 

Lebah madu merah merpakan Spesies Lebah yang mendiami Wilayah Indonesia dan Malaysia, namun di daerah jawa jenis Lebah ini sudah jarang sekali di temui.

5. Jenis-jenis Lebah Madu --- Apis Nigrocincta

Jenis Lebah Madu ini hanya mendiami daerah Filipina (Kepulauan Mindanao) dan Indonesia (Kepulauan Sangihe dan Sulawesi)

6. Jenis-jenis Lebah Madu --- Apis Meliffera (Western Honey Bee)

Jenis Lebah madu yang satu ini memiliki sebaran yang sangat luas, Jenis lebah Madu ini merupakan Spesies Asli Benua Asia, Afrika, dan Eropa dan banyak sekali di budidayakan hampir di semua dunia. meskipun demikian Jenis Lebah ini juga banyak di temukan dan dibudidayakan di Indonesia Meskipun demikian  Jenis Lebah ini bukan lah Spesies Asli dari Indonesia karena merupakan hasil dari Introduksi dan Budidaya.

7. Apis Florea (Red Dwarf Honey Bee)

Jenis Lebah Madu ini merupakan satu-satu nya lebah yang tidak terdapat di Indonesia, lebah jenis ini tersebar di negara Oman, Iran dan India.

Jenis-Jenis Lebah Madu
Jika kita lihat dari pemaparan jenis-jenis lebah madu diatas ternyata 6 dari 7 Spesies Lebah madu tersebut hisup dan dibudidayakan di Indonesia bahkan 5 diantaranya merupakan Spesies Asli Indonesia 

Tuesday, 19 May 2015

Media Tanam Hidroponik

Hidroponik merupakan sistem penanaman Tanaman (Tanaman Sayuran) tanpa menggunakan tanah sebagai mendia tumbuh tanaman melainkan menggunakan media tanam Alternatif sebagai penopang dan tempat tumbuh tanaman, sistem Hidroponik ini tidak memerlukan tempat yang luas untuk menanam karena tidak membutuhkan Tanah samasekali.


Dalam melakukan penanaman dengan sistem Hidroponik ini ada beberapa Media tanam yang dapat digunakan diantaranya :

1. RockWool

Rockwool merupakan media tanam yang terbuat dari Bebatuan yang umumnya terbuat dari batuan Basalt, Batu Kapur dan Batu Barayang dipanaskan dengan suhu mencapai 1.600 derajat Celcius sehingga mencair dan melelh separti Lava, dalam keadaan Mencair bebatuan tersebut disentrifugal hingga membentuk serat dan kemudian setelah dingin rockwool di potong sesuai dengan kebutuhan,Rockwool merupakan salah satu media tanam yang paling banyak digunakan oleh para petani yang mengunakan Sistem Hidroponik. media ini memiliki kelebihan dari media tanam Hidroponik lainnya karena Rockwool ini dapat menyimpan komposisi Air dan Udara, Rockwool dapat digunakan sebagai media tanam mulai dari Penyemaian sampai dengan pada Fase Produks. Rockwool ini memiliki beberapa Keunggulan diantarnya :
a. Ramah Lingkungan karena Rockwool terbuat dari Bebatuan sehingga dapat diuraikan oleh alam
b. Tidak mengandung Patogen Penyebab penyakit pada tanaman
c. Mampu menampung air hingga 14 kali tanah menampung air
d. Dapat mengurangi penggunaan disinfektan
e. Dapat mengoptimalkan penggunaan Pupuk.

Akan tetapi karena Rockwool ini terbuat dari bebatuan menyebabkan PH Rockwoll ini cenderung lebih tinggi sehingga memerlukan penanganan Khusus sebelum dijadikan media tanam atau dengan menggunakan Pupuk yang bersifat Asam.

2. Cocopeat

Cocopeat merupakan media tanam Hidroponik yang terbuat dari Sabut Kelapa, Cocopeat merupakan media tanam yang memiliki daya serap Air yang cukup tinggi dan memiliki PH yang relatif stabil sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan akar.
akan tetapi penggunaan Cocopeat ini biasanya dicampurkan dengan media lain separti Sekam Bakar karena untuk mempertinggi Aerasi (Pernapasan Akar) karena Cocopeat ini memiliki daya serap air yang tinggi sehingga tingkat aerasi sangat Rendah, sehingga banyak petani Hidroponik yang mencampur Cocopeat ini dengan Media yang memiliki tingkat Aerasi tinggi separti Sekam Bakar agar Akar dapat Benafas ( Menyerap Oksigen dengan Baik).

3. Hydroton

Hydroton merupakan media tanam yang terbuat dari Lempung yang dipanaskan dengan bentuk berupa bulatan-bulatan kecil dengan ukuran bervariasi antara 1-2cm, dan memiliki tekstur yang berpori sehingga dapat menyerap air dan karena ukuran nya yang bulat dan tidak bersudut sehingga tidak merusak akar dan menjaga ketersediaan Oksigen yang menyebabkan aerasi akar menjadi tinggi.

4. Sekam Bakar.

Sekam Bakar merupakan media tanam yang paling banyak digunakan oleh petani, bukan hanya pada Hidroponik sekam bakar ini sering digunakan Petani untuk menanam tanaman di dalam Pot atau pada Polybag karena sekam bakar ini memiliki daya ikat air yang tinggi dan memiliki tingkat aerasi yang tinggi sehingga sangat bagus untuk digunakan sebagai media tanam. Sekam Bakar ini memiliki PH yang Netral sehingga sangat bagus untuk digunakan sabagai media tanam Hidroponik akan tetapi penggunaan sekam Bakar pada Hidroponik Sekam Bakar biasanya dicampur dengan Cocopeat agar tanaman memiliki aerasi yang tinggi dan daya serap air menjadi tinggi.

5. Perlite dan Vermiculite

Perlite adalah media tanam yang terbuat dari batuan silika yang dipanaskan dengan suhu tinggi, perlite ini memiliki daya aerasi yang tinggi PH Netral dan memiliki Bobot yang ringan, perlite ini memiliki daya serap air yang bagus sehingga baik untuk perakaran, dalam pemakaian nya biasanya Perlite ini sering dicampur dengan menggunakan Vermiculite.
Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan Perlite yang terbuat dari bebatuan yang diapanaskan dengan Suhu tinggi tetapi Vermiculite memiliki daya serap air yang lebih tinggi dibandingkan dengan Perlite sehingga bobot nya relatif lebih berat dibandngkan dengan Perlite, dalam penggunaan nya Vermiculite ini biasa dicampurkan dengan Perlite dan Media tanam lainnya dengan perbandingan tertentu.

Demikianlah ulasan tentang Media tanam Hidroponik, bagi anda yang ingin memperdalam ilmu tentang hidroponik Kunjungi lah Cara Menanam Sayuran dengan Hidroponik

Wednesday, 25 February 2015

Budidaya Ayam Bangkok (Petarung)

Setelah kita mengenal tentang Jenis Ayam Petarung (Ayam Bangkok), pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi tentang Tata cara Budidaya Ayam Petarung (Bangkok). Budidaya Ayam bangkok ini cukup menjanjikan dan memiliki nilai Ekonomis yang lumayan tinggi dibandingkan dengan jenis ayam lainya dikarenakan untuk harga ayam berumur 2-4 bulan harga nya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. 
Hal yang paling mendasar dalam Budidaya ayam bangkok ini adalah sebagai berikut :

1. Perkandangan

Dalam Budidaya Ayam Petarung (Bangkok), membutuhkan perkandangan yang relatif luas agar ayam dapat bergerak bebas dan perkembangan nya cepat. untuk memulai usaha Budidaya ayam Bangkok (Petarung) kita harus mengusahakan agar kandang tidak terlalu dekat dengan Pemukiman hal ini bertujuan agar tidak terganggu dan juga menghindari timbul nya Polusi dari Kotoran ayam. dari pengalaman saya untuk memelihara indukan ayam sebanyak 20 ekor diperlukan luas halaman 7 x 5 meter agar dengan dengan kandang menggunakan sistem Potsal (Terdapat Umbaran yang luas), dan disediakan sarang pada kandang-kandang yang telah di sterilkan agar ayam tidak mudah terserang penyakit.

2. Pemilihan Induk

Salah satu faktor Utama dalam Budidaya Ayam Bangkok ini adalah pemilihan Indukan, Ayam Bangkok yang bagus berasal dari Trah Unggul atau Trah Juara, jika pemilihan Indukan Bukan dari Juara maka untuk pemilihan Trah Unggul yaitu dengan cara di adu (Abar) baik untuk pemilihan Babon maupun untuk pemilihan Pejantan dan pilih mana yang memiliki Teknik bertarung Bagus dan Variatif. Disamping dari Teknik bertarung indukan juga dipilih dari Bentuk tubuh dan Kesehatan ayam tersebut karena apabila ayam tersebut sakit maka anakan yang dihasilkan tidak akan maksimal bahkan Seluruh ayam akan tertular. berikut ini merupakan ciri-ciri Indukan Unggul diantaranya :

a. Induk Betina 
  •  Bentuk Kepala Seperti Buah Pinang
  • Mata Manjorok kedalam dan Bening 
  • Bentuk Tubuh seperti Botol
  • Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang
  • Tulang sapit Udang Lebar 
  • Warna Bulu Mengkilat
  • Bebas dari Hama dan Penyakit
  • Berumur 8 Bulan Keatas
b. Induk Jantan 
  • Bentuk Kepala Seperti Buah Pinang
  • Tulang Kepala Tebal dengan Mata menjorok Kedalam dan memiliki alis yang tebal
  • Tulang Leher Rapat dan Besar 
  • Memiliki sayap yang rapat dengan Badan
  • Bentuk Paruh yang panjang dan Melengkung
  • Tulang Sumpit Rapat dan Keras 
  • Mempunyai Semangat Bertarung yang tinggi
  • Memilki mental yang Bagus
  • Memiliki Buli yang mengkilat
  • Memiliki tulang yang Kokoh dan Besar.
  • Berumur 10 Bulan Keatas.
3. Proses Perkawinan.
Dalam Mengawinkan ayam Bangkok relatif sangat mudah dibanding kan dengan hewan lainnya karena untuk mengawinkan ayam bangkok peternak cukup menyatukan antara Induk Betina dan Jantan dalam satu kandang yang telah dipersiapkan, Biasanya Kita siapkan Kandang dengan Model Potsal agar ayam dapat bergerak bebas. kebanyakan para breeder menggunakan sistem 1 Pejantan digunakan untuk Membuahi 3-6 Betina, juga bertujuan agar kita dapat memperoleh Anakan dari Pejantan Unggul dari beberapa tipe Babon, akan tetapi cara ini akan membuat pejantan Lemas bahkan bisa sakit. Untuk menjaga dari hal tersebut sebaik nya kita menggunakan sistem 1 jantan untuk membuahi 1 Betina, cara ini lebih efektif juga Fertilitas akan tinggi karena telur akan seluruhnya terbuahi. pada proses ini diperlukan makanan yang bernutrisi seperti biji-bijian dan akan lebih baik jika diberikan 594 agar dengan pemberian 2x sehari, agar telur yang dihasilkan memiliki kerabang (Cangkang Telur) yang kuat dan tidak mudah retak maka sesekali kita berikan makanan yang memiliki zat kapur yang tinggi atau dpat juga kita berikan batu Cadas dengan cara dicampurkan pada pakan.

4. Proses Pengeraman sampai Menetas

Ayam akan mengerami telurnya kurang lebih 21 hari, selama 21 hari tersebut induk ayam akan terus mengerami telur nya bahkan jarang sekali terlihat keluar dari sarang nya, akan tetapi sesekali keluar untuk mencari makanan. pada zaman Modern ini Pengeraman telur bisa dilakukan menggunakan mesin tetas cara ini lebih efektif dibandingkan dengan dierami oleh induk nya karena Suhu dalam Inkubator relatif tetap dan dapat kita setel sesuai kebutuhan, dan juga indukan akan cepat bertelur kembali.
Mesin Tetas
Pengeraman Induk
 5.  Pemeliharaan anakan
Setelah 21 hari Telur ayam akan menetas dan kita biarkan selama setengah hari agar anak ayam tidak lemas dan siap untuk dipindahkan ke kandang pembesaran, dalam membesarkan anakan ayam ini kita memerlukan Box sebagai tempat pembesaran, penggunaan Box bertujuan agar Anak ayam tetap hangat dan tidak terkena Angin secara langsung lalu didalam Box  tersebut kita berikan Lampu pijar agar suhu dalam Box tersebut tetap Hangat. Anak ayam setelah menetas sebenarnya tidak makan selama 2 hari dikarenakan anak ayam tersebut masih memiliki cadangan Makanan (Kuning Telur) didalam Tubuhnya, dan setelah itu kita berikan pakan Layer (pakan anak Ayam) untuk ayam umur 0-30 hari (banyak tersedia di toko hewan),  Setelah Berumur 2 Bulan dan anak ayam sudah memiliki bulu sempurna maka anak ayam tersebut mulai di pindahkan ke kandang Pembesaran.

6. Pemeliharaan ayam Bangkok dewasa

Setelah ayam berumur 3 bulan Keatas maka ayam akan mulai terlihat antara Jantan dan betina, saran saya segera lah pisahkan antara Anakan jantan dan Betina. Untuk anakan Jantan Saya biasa nya memberikan perlakuan yang Sedikit istimewa dibandingkan dengan anakan Betina karena untuk anakan Jantan ini harga jual nya lebig tinggi di bandingkan dengan ayam Betina. akan tetapi apabila anakan betina tersebut akan dibesarkan dan dijadikan Induk sebaiknya perlakuan disamakan dengan yang dilakukan kepada anakan Jantan agar ayam sehat dan tumbuh dengan pesat. akan tetapi kebanyakan para peternak jarang menjual anakan Betina nya akan tetapi lebih baik di sembelih dengan tujuan agar bibit /Trah yang mereka kembangkan tidak Berkembang di peternak lain.

Demikian lah artikel tentang Petunjuk singkat Budidaya Ayam Bangkok, Semoga Bermanfaat.









Tuesday, 24 February 2015

Jenis-jenis Ayam Petarung (Bangkok)

Dalam dunia Per-Unggasan (Per-Unggasan ?? Benar ga ya hehehehe...) siapa yang tidak kenal dengan unggas yang bernama Ayam ?? pasti semua orang sudah mengenal nya. Ayam ini memiliki nama Ilmiah Galus galus, dan merupakan keturunan langsung dari ayam hutan merah atau ayam bangkiwa, kemudian disilangkan dan menghasilkan berbagai jenis galur murni atau unggul dengan fungsi yang bermacam-macam. yang paling utama dari ayam ini adalah digunakan sebagai sumber makanan berupa Daging dan Telur.
Dalam Unggas yang satu ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok antara Jantan dan Betina nya, pada ayam jantan terdapat bulu hias yang sangat indah dan ekor yang panjang menjuntai serta jengger yang besar sedangkan untuk Ayam Betina memiliki tubuh yang relatif kecil dari pada Jantan berekor pendek dan tidak memiliki hias, di dunia ini terdapat banyak sekali jenis ayambaik yang dimanfaatkan daging nya telur bahkan ada juga jenis ayam yang digunakan sebagai ayam Petarung.
Pada kesempatan kaliini saya akan sedikit mengulas tentang jenis-jenis ayam petarung langsung saja ke TKP......!!!!

Jenis ayam Petarung

1. Ayam Bangkok.

Ayam Bangkok
Ayam bangkok / Thailand merupakan Ayam yang paling Populer diantara ayam Petarung lain nya karena memiliki bentuk tubuh yang sangat kokoh, besar dan memiliki bulu yang sangat khas dan indah. ayam bangkok ini memiliki gaya bertarung yang khas dan memiliki pukulan yang keras sehingga banyak sekali o
rang yang menyukai ayam Bangkok. Di indonesia Ayam bangkok pertama kali di perkenalkan di Kota tuban Jawa Timur akan tetapi tidak ada keterangan siapa yang pertama kali membawa ayam bangkok ke indonesia, bisa jadi para saudagar atau TKI ya hehehehehe.....!!!

 2. Ayam Brazilian

Ayam Brazil
Ayam Brazilian merupakan salah satu ayam petarung yang popularitas nya kian menanjak dimata para peng Hobi ayam ini sebenar nya merupakan trah dari Ayam Shamo akan tetapi dengan seiring nya waktu ayam ini mulai dikembangkan di Wilayah Amerika Selatan khusus nya Brazil. 
dari postur tubuh ayam brazil ini hampir sama dengan Ayam Bangkok yang memiliki bentuk tubuh yang besar dan kokoh, menurut para penghobi ayam ini merupakan ayam yang pantang menyerah ketika di arena pertarungan, bahkan lebih baik mati terhormat dari pada mati di sembelih. Ckckckckck ada-ada aja ya hehehehe......!!!!

3. Ayam Burma.

Ayam Burma
Ayam Burma ini merupakan ayam yang berasal dari negara Myanmar, Jenis Burma ini merupakan ayam yang sangat gesit dan lincah yang menjadikan ayam ini ketika sedang bertarung sulit untuk di tangkap oleh lawan, disamping itu ayam ini memiliki pukulan yang dilakukan tanpa mematuk lawan (Gapruk). akan tetapi kelemahan ayam ini berada pada perawakan nya yang relatif lebih kecil dibandingkan ayam petarung lain nya sehingga banyak breeder yang menyilangkan nya dengan ayam petarung yang memiliki badan yang kokoh dan besar, yang nanti diharpkan akan menghasilkan keturunan Mix (Badan Kokoh & Lincah).

4. Ayam Shamo
Ayam Shamo

Ayam Shamo Merupakan ayam yang berasal dari Jepang, ayam shamo ini memiliki  badan yang sangat atletis dibandinhkan dengan ayam aduan lainnya, tak heran klo banyak orang yang menjuluki ayam ini sebagai "Ninja Mini" yang memiliki pukulan yang tepan dan akurat, akan tetapi ayam jenis ini kurang populer di kalangan Penghobi .
 
5. Ayam Philipine.

Ayam Philipine
Sesuai dengan nama nya ayam ini berasal dari Negara Philipina ayam jenis ini memiliki badan yang ramping dan bulu yang tebal sehingga memiliki loncatan yang tinggi, ayam ini sering dipakai untuk adu sabung ayam dengan menggunakan Pisau di kakinya sehingga tidak jarang ayam lawan akan mati dalam hitungan Detik, akan tetapi ayam jenis philipine ini berukuran kecil sehingga ayam jenis ini kurang diminati oleh para penghobi di Indonesia.

6. Ayam Saigon
Ayam Saigon

Vietnam Juga tidak kalah dengan negara lain nya dengan memiliki ayam Saigo (Sigundul hehehe.... ), ayam yang satu ini dikenal karena kekuatan nya yang tahan banting yang disertai dengan Kekuatan pukulan yang lebih kencang dari ayam petarung lain nya, ayam jenis saigon ini memiliki ciri yang khas yaitu ayam ini tidak memiliki Bulu pada bagian Leher nya tidak seperti ayam lain pada umum nya. akan tetapi ketika bertarung ayam ini memiliki gerakan yang lamban sehingga memudahkan ayam lawan untuk melancarkan serangan.

 7. Ayam Siam 
Ayam Siam

Ayam Siam hampir sama dengan ayam Burma yang memiliki gaya bertarung yang khas dan cepat, ayam jenis ini dikenal pantang menyerah diarena pertarungan dengan pukulan yang keras dan Veriatif sehingga banyak orang yang membiakan ayam jenis ini atau bahkan disilangkan dengan jenis ayam petarung lainya.




demikian lah artikel saya mengenai Jenis ayam petarung, semoga bermanfaat....!!!!







Sunday, 15 February 2015

Kandang Puyuh Sederhana

Para Pembudidaya puyuh dimanapun saudara berada. salah satu faktor pendukung berhasil tidaknya kita membudidayakan Burung Puyuh ini adalah Perkandangan. Perkandangan adalah hal yang harus sangat diperhatikan disamping puyuh itu sendiri dikarenakan kandang merupakan tempat tinggal bagi sang puyuh, seperti halnya manusia apabila kandang tidak nyaman maka puyuh tersebut tidak akan betah diam dikandang hal itu dapat manyebabkan puyuh enggan untuk bertelur bahkan dapat mengakibatkan Puyuh mati (saur bahasa sunda na mah "is dead"... hehehehehe). 

sobat Serba-Budidaya Kali ini saya akan sedikit mengulas tentang cara membuat kandang puyuh yang sederhana Model kandang puyuh petelur yang Serba Bambu sehingga tidak menguras abis kantong anda, bahkan apabila anda memiliki bambu sendiri maka modal usaha dapat ditekan.
Kandang puyuh petelur yang berbahan dasar bambu ini sangat menarik dan murah meriah. Desain kandang puyuh petelur dari bambu ini basic nya hampir sama dengan kandang ayam.
Namun pembuatan kandang ini tidak semuanya terbuat dari bambu, untuk rangka Kandang digunakan kayu reng agar kandang kokoh (tidak Reyot) sehingga kandang tahan bertahun- tahun.
Kandang sederhana burung puyuh dapat dibuat dari anyaman bambu, namun jika kita ingin kandang yang lebih baik buatlah dari anyaman kawat atau sering disebut dengan kawat ram. Budidaya burung puyuh bukanlah bisnis yang sepele, coba anda bayangkan 1 ekor puyuh mampu menghasilkan telur sebanyak 300 butir/ tahun, dan dalam kandang box 90 cm x 60 cm x 30 cm (panjang x lebar x tinggi) dapat menampung burung puyuh sebanyak 30 ekor. Berarti dengan kandang sekecil itu kita bisa menghasilkan telur puyuh sebanyak 9000 butir per tahun. Harga telur puyuh saat ini di kota payakumbuh Rp. 200/ butir, berarti memelihar puyuh di kandang sekecil yang kita gambarkan dapat menghasilkan 1.800.000/ tahun, bayangkan jika anda memelihara puyuh dalam jumlah ratusan atau bahkan ribuan ekor.

Salah stu bentuk kandang puyuh adalah kandang model Batery yang terdiri dari 5 tingkat. Lebar dari kandang 60 cm dan panjangnya 90 cm. Tinggi setiap box sangkar baterai 30 cm. Adapun bahan kandang burung puyuh yang paling sering digunakan peternak puyuh yakni, untuk lantai baterai terbuat dari bambu atau lak kayu, dinding sangkar depan, samping kiri dan kanan dari anyaman kawat (kawat ram), dinding bagian belakang dari bahan kayu (triplek) ada juga yang langsung menggunakan tembok beton. Tempat pakan dan air minum dari paralon yang dibelah.

Dinding kandang puyuh dibuat dari kawat ram gunanya untuk menjaga sirkulasi udara sehingga kadar oksigen di dalam kandang tetap terjaga, selain itu harga kawat juga cukup murah. Tempat pakan biasanya dari paralon ukuran besar yang dibelah atau bisa juga digunakan bambu yang dibelah. Sebaiknya sangkar burung puyuh menggunakan tempat penampung kotoran yang bisa dicabut pasang untuk efisiensi kegiatan membersihkan kotoran, bahan yang dapat digunakan untuk tempat kotoran puyuh ini adalah triplek.
 
Kita menggunakan kandang baterai karena memudahkan dalam panen telur dan pembersihan kandang (sanitasi). Selain itu kandang baterai memang lebih cocok untuk ternak puyuh petelur karena jika kita menggunakan kandang litter telur akan sering tertimbun oleh tumpukan litter dan akhirnya banyak telur yang terinjak oleh peternak ataupun puyuh itu sendiri. Kandang litter hanya cocok untuk budidaya puyuh pedaging.



Demikian sedikit ulasan tentang Pembuatan Kandang Puyuh Sederhana. semoga bermanfaat.