Bunga krisan yang di perkenalkan di daerah Kaliurang, Sleman,
Yogyakarta yakni pada tahun 2005 oleh BPTP Yogyakarta. Pada saat itu
sistem pembudidayaan tidak hanya bunga krisan, namun diperkenalkan juga
tentang pembudidayaan bunga mawar. Daerah kaliurang, sleman, yogyakarta
berada pada ketinggian 800dpl, dan hanya bunga krisan yang mampu tumbuh
baik pada saat itu, sebelum pendirian kelompok petani “asta bunda”,
petugas BPTP Yogyakarta mengobservasi kelayakkan pertumbuhan kedua jenis
bunga tersebut. Karena bunga krisan yang mampu tumbuh dengan baik pada
saat itu, maka dibudidayakan bunga krisan sampai sekarang. Pada tahun
pertama petani krisan kaliurang diperkenalkan hanya sedikit petani yang
mengikutinya. Sistem perkebunan risan disini adalah kelompok, sampai
tahun 2013 sudah ada 14 kelompok petani yang berpartisipasi dalam
pembudidayaan bunga krisan, kelompok petani krisan terdiri dari bermacam
golongan, ada kelompok yang khusus laki-laki saja, kelompok karang
taruna bahkan kelompok ibu rumah tangga.
A. Klasifikasi Krisan
Bunga krisan merupakan bunga bermahkota dengan warna yang
beranekaragam. Tidak ada warna khusus yang dimiliki oleh bunga krisan
karena sebagaian besar warna dapat dijumpai dari beberapa jenis krisan
ini. Ada banyak spesies pada tanaman klasifikasi tanaman krisan.
Klasifikasi bunga dapat kita jumpai tersebut dalam ilmu
tumbuh-tumbuhan atau taksonomi disebutkan dengan urutannya sebagai
berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Asterales (Compositae)
Family : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
Species : Chrysanthemum morifolium Ramat
B. Karakter spesies dari bunga krisan
I. Sena
Species Krisan sena termasuk salah satu jenis dari tanaman bunga
Krisan. Species ini memiliki warna bunga putih,pink dan kuning, bentuk
bunganya tunggal, tipe bunga Standart yaitu hanya mempunyai satu bunga.
Tinggi tanaman berkisar antara 80-110 cm. Bentuk daun dari species ini
adalah daun bercelah lebar. Pembentukan knop akan menjadi terhambat
apabila ada cahaya lampu. Namun dalam pertumbuhannya sendiri memerlukan
pencahayaan selama kurang lebih 1 bulan atau benih sudah mencapai 40cm.
Untuk pemberian pupuk, NPK 25:77 berpengaruh untuk pertumbuhan Krisna
sena. NPK 15:15 berpengaruh pada saat pembungaan Krisna sena. Suhu yang
optimal untuk pertumbuhannya adalah 25-28oC. Apabila musim
kemarau, maka akan mempercepat pembungaan dan panen tanaman bunga krisan
jenis krisna sena. Untuk ketinggian tempat, idealnya tanaman bunga
krisa dapat tumbuh baik pada ketinggian 800dpl. Namun di perkebunan ini
ketinggian 650dpl, tanaman bunga krisan sudah dapat tumbuh dengan cukup
baik.
II. Remix
Species remix termasuk salah satu jenis dari tanaman bunga Krisan.
Species ini memiliki warna bunga pink,merah bentuk bunganya jamak, tipe
bunga spray yaitu tangkai banyak dan bunganyapun banyak. Tinggi tanaman
berkisar antara 80-110 cm. Bentuk daun dari species ini adalah lancip,
bercelah lebar. Pembentukan knop akan menjadi terhambat apabila ada
cahaya lampu. Namun dalam pertumbuhannya sendiri memerlukan pencahayaan
selama kurang lebih 1 bulan atau benih sudah mencapai 40cm. Untuk
pemberian pupuk, NPK 25:77 berpengaruh untuk pertumbuhan Puspita
Nusantara. NPK 15:15 berpengaruh pada saat pembungaan remix Suhu yang
optimal untuk pertumbuhannya adalah 25-28oC. Apabila musim
kemarau, maka akan mempercepat pembungaan dan panen tanaman bunga krisan
jenis remix. Ketinggian tempat, idealnya tanaman bunga krisan dapat
tumbuh baik pada ketinggian 800dpl. Namun di perkebunan ini ketinggian
650dpl, tanaman bunga krisan sudah dapat tumbuh dengan cukup baik.
III. Pasoepati
Species pasopati termasuk salah satu jenis dari tanaman bunga Krisan.
Species ini memiliki warna bunga merah bentuk bunganya jamak, tipe
bunga spray yaitu tangkai banyak dan bunganya pun banyak. Tinggi tanaman
berkisar antara 2 m. Bentuk daun dari species ini adalah lancip.
Pembentukan knop akan menjadi terhambat apabila ada cahaya lampu. Namun
dalam pertumbuhannya sendiri memerlukan pencahayaan selama kurang lebih 1
bulan atau benih sudah mencapai 40cm. Untuk pemberian pupuk, NPK 25:77
berpengaruh untuk pertumbuhan Puspita Nusantara. NPK 15:15 berpengaruh
pada saat pembungaan Pasoepati. Suhu yang optimal untuk pertumbuhannya
adalah 25-28oC. Apabila musim kemarau, maka akan mempercepat
pembungaan dan panen tanaman bunga krisan jenis pasopati. Ketinggian
tempat, idealnya tanaman bunga krisa dapat tumbuh baik pada ketinggian
800dpl. Namun di perkebunan ini ketinggian 650dpl, tanaman bunga krisan
sudah dapat tumbuh dengan cukup baik.
IV. Bakardi
Species bakardi termasuk salah satu jenis dari tanaman bunga Krisan.
memiliki warna Ada putih, ada kuning. Bentuk bunga yaitu Pom-pom,standar
dan tunggal, sedangkan tipe bunga spray yaitu tangkai banyak dan
bunganya banyak. Tinggi tanaman ± 100 cm. Bentuk daun dari spesies ini
adalah daun kecil untuk daun putih, daun lebar untuk warna kuning. Untuk
pemberian pupuk, jenis NPK. Suhu yang optimal untuk pertumbuhannya
adalah 28-35oC. Ketinggian tempat, idealnya tanaman bunga
krisan dapat tumbuh baik pada ketinggian 800dpl. Namun di perkebunan ini
ketinggian 650dpl, tanaman bunga krisan sudah dapat tumbuh dengan cukup
baik.
V. Puspita Nusantara
Species Puspita Nusantara termasuk salah satu jenis dari tanaman
bunga Krisan. Species ini memiliki warna bunga kuning, bentuk bunganya
tunggal, tipe bunga spray yaitu tangkai banyak dan bunganyapun banyak.
Tinggi tanaman berkisar antara 80-110 cm. Bentuk daun dari species ini
adalah bercelah lebar. Pembentukan knop akan menjadi terhambat apabila
ada cahaya lampu. Namun dalam pertumbuhannya sendiri memerlukan
pencahayaan selama kurang lebih 1 bulan atau benih sudah mencapai 40cm.
Untuk pemberian pupuk, NPK 25:77 berpengaruh untuk pertumbuhan Puspita
Nusantara. NPK 15:15 berpengaruh pada saat pembungaan Puspita Nusantara.
Suhu yang optimal untuk pertumbuhannya adalah 25-28oC.
Apabila musim kemarau, maka akan mempercepat pembungaan dan panen
tanaman bunga krisan jenis Puspita Nusantara. Untuk ketinggian tempat,
idealnya tanaman bunga krisa dapat tumbuh baik pada ketinggian 800dpl.
Namun di perkebunan ini ketinggian 650dpl, tanaman bunga krisan sudah
dapat tumbuh dengan cukup baik.
VI. Jaguar
Species Jaguar termasuk salah satu jenis dari tanaman bunga Krisan.
Species ini memiliki warna bunga merah menyala, bentuk bunganya tunggal,
tipe bunga spray yaitu tangkai banyak dan bunganyapun banyak. Tinggi
tanaman dapat mencapai 140 cm. Bentuk daun dari species ini adalah
bercelah lebar. Pembentukan knop akan menjadi terhambat apabila ada
cahaya lampu. Namun dalam pertumbuhannya sendiri memerlukan pencahayaan
selama kurang lebih 1 bulan atau benih sudah mencapai 40cm. Untuk
pemberian pupuk, NPK 25:77 berpengaruh untuk pertumbuhan jaguar. NPK
15:15 berpengaruh pada saat pembungaan jaguar. Suhu yang optimal untuk
pertumbuhannya adalah 25-28oC. Apabila musim kemarau, maka
akan mempercepat pembungaan dan panen tanaman bunga krisan jenis jaguar.
Untuk ketinggian tempat, idealnya tanaman bunga krisa dapat tumbuh baik
pada ketinggian 800dpl. Namun di perkebunan ini ketinggian 650dpl,
tanaman bunga krisan sudah dapat tumbuh dengan cukup baik.
Gambar untuk species krisan lainnya:
Puma
VII. Batalyon
Variasi fenotip yang muncul pada tingkat genus Chrysanthemum
Bunga krisan kaya akan warna mulai dari warna putih, kuning, hijau,
merah, oranye, unggu, pink, salem, mix dan lain lain, dan terdiri dari 2
jenis yaitu jenis standart dan spray. Tempat yang ideal bagi budidaya
bunga krisan yaitu pada ketinggian 700-1200 m dari permukaan laut dan
pada suhu antara 20-26°C. Jenis-jenis bunga krisan yang kami amati
antara lain: jenis sena, remix, pasopati, bakardi, puspita nusantara.
Variasi fenotip diamati yang dari jenis-jenis tersebut dilihat
berdasarkan warna bunga, bentuk bunga, tipe bunga, tinggi tanaman,
bentuk daun.
Bunga krisan jenis Sena memiliki 3 warna pada bunganya yaitu warna
putih, pink, dan kuning. Bunganya merupakan bunga tunggal yang bertipe
standar yaitu dalam satu batang terdapat 1 bunga, denganketinggian
tanaman sekitar 80-110 cm. Memiliki daun tunggal denga celah lebar, daun
memiliki pertulangan menyirip. Bunga krisan jenis Remix memiliki warna
pink dan merah merupakan bunga majemuk yang bertipe spray yang artinya
satu batang terdapat banyak bunga.bunga
ini memiliki tinggi antara 80-110 cm. Mempunyai daun tunggal, berbentuk
lancip yang bercelah lebar. Bunga pasopati mmemiliki satu warna yaitu
berwarna merah. Merupakan bunga jamak dengan tipe bunga spray. Memiliki
tinggi mencapai 2 m. daunnya berbentuk lancip dan merupakan daun
tunggal. Bunga pasopati merupakan produk asli Yogyakarta. Bunga krisan
jenis Bakardi memilki 2 warna yaitu putih dan kuning.bentuk bunga
pom-pom, dan bunganya tunggal. Bunganya bertipe spray. Tingginya dapat
mencapai 100 cm. daunnya kecil pada bunga putih dan lebar pada bunga
yang berwarna kuning. Bunga krisan jenis Puspita Nusantara memiliki
bunga kuning, dengan bunga tunggal bertipe spray. Bunga ini dapat
mencapai tinggi 80-110 cm. daun bercelah lebar dan merupakan daun
tunggal.
C. Peran gen terhadap masing-masing variasi krisan
Keanekaragaman hasil perkawinan gen yang baru yang berasal dari kedua
induknya. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi gen dari dua individu
menyebabkan keanekaragaman gen. Gen adalah factor pembawa sifat
keturunan yang terletak dalam kromosom. Kromosom terdapat dalam inti
sel. Gen setiap makhluk hidup mempunyai bahan dasar yang sama, namun
susunannya berbeda. Susunan gen yang beranekaragam menentukan
keanekaragaman gen suatu spesies makhluk hidup. Jadi, keanekaragaman gen
adalah variasi susunan gen dalam suatu spesies. Keanekaragaman gen
dalam satu spesies makhluk hidup yang menimbulkan variasi disebut
varietas.
Varietas keanekaragaman gen dalam satu spesies krisan yang
menimbulkan variasi. Contoh speies bunga kristan ada bunga krisan putih,
bunga krisan kuning dan lainnya. Keanekaragaman gen dapat terjadi
secara alami akibat perkawinan seksual, maupun secara buatan dengan
proses budidaya yang dilakukan manusia. Berdasarkan dari variasi yang
ada peran gen dapat terjadi dengan monogen atau polygen. Secara monogen
yaitu variasi yang terjadi tanpa persilangan sedangkan polygen dengan
persilangan. Monogen itu merupakan variasi yang terjadi dari gennya
sendiri, sedangkan polygen adalah gen yang mempengaruhi berasal dari gen
spesies lain atau hasil dari persilangan antar spesies.
D. Peran faktor lingkungan
Peran Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Krisan yaitu :
1.Ketinggian Tempat
Keadaan suhu udara di Indonesia ditentukan oleh ketinggian tempat
dari atas permukaan air laut. Krisan dapat tumbuh dengan baik ditempat
yang tingginya 200 meter dari permukaan air laut.
2.Suhu udara
Suhu udara di siang hari yang ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan berkisar antara 20-26o C dan suhu pada malam hari berkisar antara 16-18o
C. Suhu pada malam hari merupakan faktor penting untuk mempercepat
pembentukan tunas bunga. Krisan membutuhkan suhu yang hangat, suhu yang
terbaik adalah + 24° C siang hari dan + 18° C pada malam hariKrisan membutuhkan suhu yang hangat, suhu yang terbaik adalah + 24° C siang hari dan + 18° C pada malam hari.
3.Kelembaban Udara
Tanaman krisan umumnya membutuhkan kondisi kelembaban udara tinggi.
Tanaman muda sampai dewasa tumbuh dengan baik pada kondisi kelembaban
udara antara 70%-80%.
4.Curah Hujan
Tanaman krisan membutuhkan air dalam jumlah yang memadai, tetapi
tidak tahan terhadap terpaan air hujan deras. Oleh karena itu
pembudidayaan krisan di daerah bercurah hujan tinggi dapat dilakukan di
dalam bangunan rumah plastic dan greenhouse.
5.Cahaya
Cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Perkembangan struktur tanaman
akibat cahaya yang tidak berhubungan dengan fotosintesis dinamakan
fotomorfogenesis. Untuk membudidayakan tanaman krisan sepanjang tahun
dibutuhkan pencahayaan tambahan guna menghilangkan pengaruh hari pendek
dan merangsang pertumbuhan vegetatif. Intensitas cahaya rendah minimum
10 fc (foot candles) cukup efektif untuk memberikan respons hari
panjang. Biasanya digunakan lampu pijar 100 watt dengan ketinggian 1,5 –
2,0 m di atas permukaan tanah dan 2,5 m antarlampu Untuk
membudidayakan tanaman krisan sepanjang tahun dibutuhkan pencahayaan
tambahan guna menghilangkan pengaruh hari pendek dan merangsang
pertumbuhan vegetatif. Intensitas cahaya rendah minimum 10 fc (foot
candles) cukup efektif untuk memberikan respons hari panjang. Biasanya
digunakan lampu pijar 100 watt dengan ketinggian 1,5 – 2,0 m di atas
permukaan tanah dan 2,5 m antarlampu.
6.Air dan Mineral
berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Defisiensi / kekurangan
salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan
pertumbuhan tak normal.
PUSTAKAAN :
Nuyanto, Hery.2009.Budi Daya Tanaman Krisan.Jakrta: Ganeca Exact
0 comments:
Post a Comment